Selasa, 15 Desember 2015

RESENSI



RESENSI

Judul                   : KANGEN
Penulis                : PUTU DERISKA
Tanggal Terbit     : 2015
Penerbit              : EUTHENIA
Tebal Halaman    : 172 Hlm

Kau sembuhkan lukaku
Dan kau berikan aku harapan baru
Dengarkanlah sahabatku, berjalanlah bersamaku
Biar kuakui, ku mencintaimu
Sahabatku....
       Novel ini menceritakan tentang persahabatan dan percintaan yang berjalan beriringan. Persahabatan yang tergambar menyiratkan suatu jalinan kasih sayang yang begitu erat. Tak kalah dengan itu gejolak cinta yang digambarkan pun begitu sederhana namun memberi kesan yang mendalam.
        Dalam novel ini penulis yang merupakan pengagum ombak yang lahir pada 1992 di desa Blimbingsari ini berhasil mengajak pembaca masuk dalam nostalgia kehidupan dimasa-masa SMA. Masa – masa yang begitu indah bagi kebanyakan orang. Masa-masa dimana kita akan menemukan jati diri yang sesungguhnya.
        Diceritakan dalam novel ini sebuah kisah dimana kita akan bernostalgia ke zaman SMA. Ya cerita ini berkisah tentang gadis SMA yang baru saja masuk kelas X sebut saja namanya Liona. Dalam novel ini digambarkan sosok Liona yang baik namun sedikit tidak disiplin. Semua itu dapat dilihat dari kebiasaan paginya yang selalu telat dan memaksa bus sekolah harus menunggunya lama. Beruntung ia punya sahabat bernama Denis. Denis adalah sahabat Liona semenjak ia pindah ke rumah Om dan Tantenya. Meskipun terkesan Denis seorang yang cuek dan mempunyai wajah datar serta kebiasaannya mengolok-olok Liona ternyata terpendam rasa cinta.
        Disisi lain Liona juga memiliki dua sahabat satu kelasnya mereka adalah Amanda dan Gita. Liona selalu berusaha menjodohkan Amanda dengan Denis. Liona melakukan semua ini karena dia tahu kalau Amanda menyukai Denis. Selain itu juga Liona ingin melakukan sesuatu yang berkesan kepada Denis karena selama ini Liona Merasa hanya merepotkan Denis saja. Liona terus berusaha mendekatkan kedua sahabatnya itu. Namun tak berapa lama Liona mengetahui jika Denis menyukai gadis lain. Saat itulah gugur harapan Amanda agar cintanya berbalas.
       Hingga detik itu pun Liona tidak mengetahui perasaan yang sebenarnya. Liona Pun sering bercerita tentang kakak kelas yang disukainya kepada Denis. Sebut saja namanya Kak I’an. Liona sempat dekat dengan Kak I’an putus dengan Kak Sintya mantan pacarnya. Karena kedekatan itu waktu antara Denis dan Liona menjadi sedikit. Benar saja Liona sering membatalkan janjinya belajar gitar dengan Denis karena keluar dengan Kak I’an. Namun, tak lama saat hari ulang tahun  sekolah aku melihat bahwa Kak I’an dan Kak Sintya jadian lagi. Mengetahui hal itu hati Liona hancur padahal penampilannya bernyanyi sambil bermain gitar dipersembahkan khusus untuk Kak I’an. Selain Liona, Denis juga menjadi pengisi acara dengan gitarnya ia mengiringi pembacaan puisi ciptaannya.
        Hari demi  hari dirasa cukup berat apalagi setelah malam ulang tahun sekolah Denis berpamitan, karena lolos dalam  pertukaran pelajar ke Sidney. Disaat inilah Liona merasakan kerinduan yang belum pernah ia rasakan.
       Belum lama setelah itu terbongkar tentang perasaan Denis kepada Liona. Liona mengetahui hal itu dari Amanda sahabatnya. Amanda tahu perasaan Denis melalui puisi yang ia bacakan saat acara ulang tahun. Dalam puisi tersebut tersurat jika akhir huruf pada setiap baris digabungkan maka menjadi L-I-O-N-A. Mengetahui kenyataan ini Liona juga baru menyadari kalau dia juga menyukai Denis sahabat baiknya. Saat Denis pulang dari Sidney Liona sangat bahagia karena dapat bertemu lagi dengan sahabat sekaligus cintanya.
       Kelebihan novel ini adalah berhasil menghidupkan pembaca untuk ikut masuk kedalam ceritanya. Selain itu novel ini juga menggunakan bahasa yang sederhana namun tidak membosankan. Alur ceritanya pun runtut tidak membingungkan. Novel ini baik dibaca oleh anak-anak SMA dan masa-masa peralihan seperti mahasiswa. Selain itu kata demi kata pada setiap halaman membuat kita pembaca penasaran baagaimana akhir cerita novel ini. Kekurangan novel ini adalah profil penulis tidak ditulis sedetail mungkin sehingga para pembaca yang ingin mengetahui profil tidak dapat mengetahui dengan pasti. 

Tak sedikit kisah persahabatan dua orang, antara cowok dan cewek akan berakhir menjadi kisah percintaan. Dapat disimpulkan bahwa cinta itu datang dari hubungan persahabatn. Persahabatan dan percintaan seakan dua kata yang terikat penuh makna.

NAMA   : DEWI LUSIANA
                KELAS   : 361541333048

NARASI



NAMA                        : DEWI LUSIANA
NIM                            : 361541333048
PRODI                        : TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK
KELAS                       : 1B
MATA KULIAH       : BAHASA INDONESIA “NARASI”

AKU DAN BANYUWANGI


Kala itu sang fajar belum menampakkan sinarnya, ditengah dinginnya sang subuh aku mulai membuka lembaran-lembaran buku. Saat itulah aku mulai takut, takut akan kehidupanku yang sebenarnya baru saja dimulai. Namun dengan keyakinanku aku berusaha menggapai angan dan cita-citaku.
Ya, inilah aku seorang mahasiswi suatu Politeknik Negeri disuatu daerah yang bukan daerahku sendiri. Tepatnya di Kota Banyuwangi, ya berangkat dari Kabupaten Jombang ke Banyuwangi dirasa kebanyakan orang sangatlah jauh. Memang jauh tapi demi pendidikanku aku rela walaupun harus berpisah dengan keluarga. Di Banyuwangi ini aku belajar, bukannya hanya belajar teori-teori tapi disini aku belajar bagaimana hidup mandiri tidak bergantung pada orang tua, sudah saatnya aku membahagiakan mereka dalam arti yang sebenarnya bukan hanya menuruti yang mereka perintahkan namun juga berbakti.
            Kurang lebih sudah lima bulan aku berada di Banyuwangi selama lima bulan ini aku baru pulang dua kali ke Jombang. Di Banyuwangi hari-hariku cukup menyenangkan jika sada jadwal aku pasti pergi ke kampus. Namun setiap pagi jika tidak kesiangan aku dan teman sekamarku menyempatkan untuk memasak terlebih dahulu, masakan kami pun sangatlah sederhana biasalah anak kos J.  
            Jika memasak sudah kuliah sesuai jadwal maka hari-hari di kos pun terkadang membosankan.Dikamar kos pun aku dan teman-teman hanya tidur, nonton film, mengerjakan tugas kalau ada, sesekali kami juga jalan-jalan bersama. Walau keadaan kami seperti ini aku akan selalu menikmati keadaan  ini, karena apa??  Karena dengan aku menikmati keadaan seperti ini aku tidak akan mudah menyerah untuk berhenti dalam menuntut ilmu. Akan ku manfaatkan waktuku sebaik mungkin empat tahun kedepan aku harus bisa pulang dengan prestasi dan menjadi orang yang sukses. Tunggu aku Ayah Ibu!!. Aku disini berjuang demi kalian. I LOVE YOU. I MISS YOU SO MUCH. MOM&DAD.
            Selain keluargaku disana, disini aku memiliki keluarga kecil yang takkan tergantikan. Ya mereka adalah kalian semua teman-temanku. Di Banyuwangi aku sangat beruntung memiliki kalian semua sehingga disini ini aku tak merasa sendiri. Kalian alasanku untuk bertahan dan penyemangatku disaat aku mulai merasa lelah. Terima kasih atas semua kasih sayang yang telah kalian berikan.

Minggu, 06 Desember 2015

PT. DIRGANTARA INDONESIA



PT. DIRGANTARA INDONESIA




KELOMPOK 5
TPHT B

1.     SURYA ANGGRIAWAN          (361541333028)
2.     REZA YULIA ROSA               (361541333029)
3.     LILIK NURHAFIDLOH           (361541333031)
4.     MOCH HASAN BASRI           (361541333046)
5.     DEWI LUSIANA                     (361541333048)












PROGRAM  STUDY
D4 TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini. Makalah ini adalah tugas pada mata kuliah DASAR – DASAR MANAGEMENT. Makalah ini disusun berdasarkan anjuran yang telah disampaikan dengan beberapa pengembangan. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu SARI WIJI UTAMI Dosen mata kuliah DASAR – DASAR MANAGEMENT dan seluruh pihak yang ikut andil dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan belum mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya, tidak ada yang dapat saya sampaikan selain mengharapkan agar kiranaya makalah dasar – dasar management ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.












Banyuwangi, 02 Desember 2015
Penyusun


Kelompok 5


DAFTAR ISI

1.     Cover................................................................................. i
2.     Kata Pengantar................................................................... ii
3.     Daftar Isi........................................................................... iii
4.     BAB I PENDAHULUAN................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................ .1
1.2 Rumusan Masalah....................................................... .1
1.3 Tujuan......................................................................... 1
         5.  BAB II PEMBAHASAN................................................... .2
              2.1  PT.Dirgantara Indonesia............................................ ..2
              2.2  Permasalahan Perusahaan.......................................... ..2
              2.3  Solusi Perusahaan...................................................... .3
              2.4  Langkah-Langkah Strategis........................................ ..4
        6.  BAB III PENUTUP.............................................................5
             3.1  Kesimpulan................................................................ .5
             3.2 Saran........................................................................... 5
        7.  Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Belajar dari perusahaan-perusahaan besar yang sukses diberbagai bidang di Indonesia. Kini banyak generasi muda yang diajak atau diserukan untuk mulai dapat berinovasi membuat lapangan pekerjaan.
Untuk memulai usaha atau menjadi pengusaha yang sukses tentunya kita harus mengetahui atau setidaknya mempelajari bagaimana perusahaan yang telah besar merintis usahanya. Oleh karena itu disini kita tidak hanya melihat dari perusahaan yang telah sukses sekarang ini. Namun disini kita juga perlu mengetahui perusahaan yang pernah mengalami suatu masalah dalam perusahaannya namun hingga kini masih dapat bertahan.

1.2   Rumusan Masalah
              a.  Apa saja masalah yang pernah dialami perusahaan ?
 b.  Bagaimana perusahaan dapat mencapai keberhasilan?
 c.   Apakah jalan yang ditempuh agar perusahaan dapat tetap bertahan?

1.3   Tujuan
        Mengetahui Bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilan yang efektif dan efisien dan mengetahui apa saja metode-metode atau jalan yang dapat ditempuh agar bila terkena masalah perusahaan dapat tetap bertahan dan konsisten inovasi.
 
 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PT. Dirgantara Indonesia (DI)  
         PT. Dirgantara Indonesia merupakan industri pesawat terbang milik pemerintah Indonesia yang awalnya didirikan tahun 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio. Perusahaan ini telah memproduksi berbagai jenis pesawat terbang termasuk juga helikopter. Pada tahun 1998 disaat Indonesia mengalami krisis ekonomi, perusahaan ini nyaris bangkrut. Kemudian setelah melakukan berbagai strategi, rektrurisasi dan bantuan dari pemerintah, perusahaan yang berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia tahun 2000 tersebut berhasil bangkit dari keterpurukan.

2.2 Permasalahan Perusahaan
     Masalah-masalah yang menjadi penyebab PT. DIRGANTARA INDONESIA mengalami masa-masa sulit hingga hampir mengalami kebangkrutan :

      Terjadinya krisis ekonomi Asia 1997-1998 
      Krisis ekonomi Asia tersebut seolah menjegal PT. DIRGANTARA  INDONESIA. Hal tersebut dikarenakan demi menanggulangi krisis ekonomi, pemerintah Indonesia mengurangi alokasi dana dalam government spending, Akibatnya, krisis keuangan terjadi dalam perusahaan dirgantara tersebut. Karena hal itu maka perusahaan harus melakukan rasionalisasi anggaran dengan mengurangi jumlah karyawannya ± 12.000 karyawan. Krisis juga mengurangi jumlah produksi oleh perusahaan PT. DI. 

    Adanya Pengaruh dari IMF
      Penghentian dana oleh pemerintah Indonesia pada PT. DI sangat kental dengan campur tangan International Monetary Fund (IMF). IMF dianggap menjadi aktor yang  memberikan ‘tekanan’ bagi pemerintah Indonesia untuk merampingkan  anggaran belanja negara. Pada tahun 1998, IMF hadir untuk menawarkan bantuan agar Indonesia mampu keluar dari krisis. Tentu saja bantuan tersebut tidak secara cuma-cuma, terdapat berbagai syarat yang harus dipenuhi agar ‘cairnya’ bantuan IMF. Dan salah satu syarat yang diajukan IMF adalah pelaksanaan Structural Adjustment Loans (SALs). Dimana salah satu poin SALs sendiri adalah pengurangan secara besar-besaran anggaran pemerintah. Kemudian pemerintah Indonesia saat itu menyanggupi syarat IMF melalui menghentikan aliran dana untuk PT. DI dan mengalihkannya ke sektor industri non-padat modal, yang menurut IMF lebih penting untuk diselamatkan. Menurut Juru Bicara PT. DI, Sonny Ibrahim, kebijakan tersebut merupakan olah pikir yang dirancang Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk mematikan industri penerbangan lokal Indonesia yang dianggap akan menjadi industri dirgantara yang sukses dan menjadi pesaing mereka.

     PT. DI Terus Mengalami Kerugian dari Tahun ke Tahun. 
         Setelah krisis moneter hutang PT. DIRGANTARA INDONESIA pun kian menumpuk, karena PT. DI harus berdiri di atas kakinya sendiri. Diperkirakan kerugian yang dialami PT. DI hampir mencapai 7,25 triliun dan menunggak hutang sebesar tiga triliun rupiah.

          PT. DI Kembali Mengalami Penurunan Penjualan Pada 2001 
          Penurunan penjualan yang terjadi dikarenakn adanya pergantian management yang kurang baik. Perusahaan ini mengalami kerugian hingga 1,5 triliun rupiah. Akhirnya pada tahun 2004 keadaan perusahaan semakin memburuk, terpaksa dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga 6.651 orang. Tahun 2007 PT.DI berada pada titik nadir,  ketka Pengadilan Niaga dalam Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan kepailitan pada PT.DI karena kompensasi dana dan pensiunan pegawai belum dibayar.

2.3 Solusi Yang Ditempuh 

      PT. DI baru terlihat mulai bangkit dari kebangkrutan setelah pemerintah Indonesia mengutus Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk melakukan restrukturisasi perusahaan dalam bidang keuangan. Melalui PP No. 70 Tahun 2012 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dimana PT. DI mendapatkan suntikan dana kembali dari pemerintah sebesar satu triliun rupiah. Seperti efek bola salju, aliran modal pemerintah ini mengundang kepercayaan konsumen luar negeri bahwa PT. DI telah bangkit. Hingga kini PT. DI dipercaya sebagai pemasok utama komponen pesawat perusahaan Airbus, dan berhasil bermitra dengan salah satu perusahaan produsen pesawat terbang terbesar di dunia. Bahkan Airbus telah memutuskan untuk memindahkan pabrik pesawat C-295 dari Spanyol ke Bandung. Hal tersebut ibarat angin segar dalam upaya mengembalikan citra perusahaan dirgantara terbesar di Indonesia dalam dunia industri pesawat internasional. PT. DI juga menandatangani kontrak kerja sama sebagai perusahaan sub-kontrak dengan Eurocopter Family, CTRM, dan Korean Air. Selain perusahaan luar negeri, PT. DI pun sukses menjalin kesepakatan dengan perusahaan penerbangan dalam negeri, yaitu Lion Air, yang telah membeli seratus unit N-219, yaitu pesawat penumpang sembilan kursi. 
        Ketika melihat fenomena kebangkitan PT. DI saat ini, inovasi yang merupakan hasil dari proses RnD sangat menentukan perkembangan produk dari perusahaan, yang sebanding dengan tingkat penjualan produk itu sendiri. Dimana inovasi tersebut dapat diaraih apabila terdapat pengelolaan yang baik terhadap sistem RnD sehingga dapat mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang ada. Selain itu inovasi juga merupakan kunci dalam pengembangan ekonomi regional yang lebih sukses dan kompetitif. Sebab dengan meningkatkan kapasitas inovasi di semua level, khususnya lokal dan regional akan sangat mendukung keberhasilan tujuan nasional itu sendiri. 


 2.4 Langkah – Langkah Strategis
a. Reorientasi Bisnis
         Hal ini dilakukan dengan memfokuskan kegiatan usaha yang semula berjumlah 18 bidang usaha dan di fokuskan menjadi 5 bidang usaha yang berkompeten, yaitu meliputi: Aircraft, Aerostrukture, Aircraft Services, Defence, Engineering Services. Berkaitan denganfungsi management perencanaan (plannig)
b. Restrukturisasi Sumber Daya Manusia dan Organisasi
        Hal ini dilakukan dengan beberapa target yaitu dengan penyusunan struktur organisasi yang baru yang akan disesuaikan dengan pelaksanaan reorientasi bisnis. Sedangkan restrukturisasi bidang Sumber Daya Manusia antara lain program Rightsizing melalui program pension dini sukarela dan penerapan Job Establishment and Grading System (JEGS)didasarkan pada keahlian / kompetensi. Berkaitan dengan fungsi management pengorganisasian (organizing)
c. Restrukturisasi Keuangan dan Permodalan
       Menciptakan struktur keuangan dan managemen keuangan yang baik dan kuat, karena faktor keuangan sangat penting dalam pengembangan usaha.d. Program Peningkatan Kinerja
     Program peningkatan kinerja ini ditujukan untuk menciptakan Persero yang berdaya saing dan berorientasi global.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan 
    Munculnya krisis moneter Asia pada tahun 1997, memaksa pemerintah Indonesia untuk menandatangani Letter of Intent dalam rangka memperoleh dana pinjaman bersyarat dari IMF. Dengan disetujuinya dana pinjaman bersyarat tersebut menjadikan pemerintah Indonesia harus melakukan revisi kerangka makroekonominya, yaitu dengan menarik sebagian subsidi pemerintah, salah satunya adalah penarikan subsidi dan pinjaman kredit kepada PT. DI. Dengan dicabutnya suntikan dana dari pemerintah kepada PT. DI, membuat perusahaan pesawat terbesar di Indonesia tersebut mengalami kerugian dan menunggak utang yang sangat besar. Selain kerugian dalam hal keuangan, PT. Di juga terpaksa merumahkan enam ribu lebih pekerjanya. Adanya intervensi IMF dalam kebijakan ekonomi pemerintah ini, dianggap telah menghambat perkembangan IPTEK di bidang transportasi pesawat terbang Indonesia. PT. DI telah kehilangan waktu belasan tahun untuk mengoptimalkan perkembangan teknologi dan kualitas produknya, sehingga dengan mekanisme pasar bebas saat ini, teknologi pesawat Indonesia kesulitan untuk bersaing dengan industri-industri pesawat dari negara lainnya.

3.2 Saran 
    Dari sudut pandang NSI, seharusnya pemerintah Indonesia memberikan dukungan melalui suntikan dana untuk melakukan RnD dalam industri pesawat sebagai industri manufaktur berteknologi tinggi yang memerlukan banyak modal. Dengan dukungan keuangan dan kebijakan yang mendukung kegiatan riset, akan sangat mungkin jika PT. DI dapat menjadi sumber devisa terbesar Indonesia juga sebagai satu alat politik untuk meningkatkan bargaining position.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus8>, diakses 19 November 2013
http://finance.detik.com/read/2013/01/17/171322/2145418/1036/1/bj-habibie-saya-bilang-gila-industri-strategis-penerbangan-dibubarkan

http://www.indonesian-aerospace.com/view.php?m=news&t=news-detil&id=142 http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/01/17/0023.html http://www.bumn.go.id/21630/publikasi/berita/tekanan-imf-membuat-pt-di-bermasalah/ http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/10/121006_ptdiawakening.shtml