Rabu, 06 April 2016

Dream Book

DREAM BOOK




DEWI LUSIANA
CALON ORANG SUKSES




BIODATA

Nama                           : Dewi Lusiana
TTL                             : Bojonegoro,16 April 1996
Jenis Kelamin              : Perempuan
Ortu                             : Mujiono & Karniati
Alamat                        : Dsn.Bogo Ds.Kedungjati RT.02/RW.04 Kec.Kabuh -                                   Jombang 61455
Pendidikan                  : -    Tk.Kyai Hasyim-SURABAYA
-          SDN 1 Karangjati-NGAWI
-          SMPN 5 Trenggalek (1 semester)
-          SMPN 1 Kabuh-JOMBANG
-          SMAN PLOSO-JOMBANG
-          Politeknik Negeri Banyuwangi
Riwayat Organisasi     : -     Osis
-          Paskibra
-          Kewirausahaan

Motto                          : DO THE BEST “BISMILLAH”
Cita-Cita                     : Pengusaha sukses
Status                          : Mahasiswi



My Inspirator

Menteri Perikanan

Profil Susi Pudjiastuti 
Nama                      Susi Pudjiastuti
Tempat/Tgl Lahir    : 15 Januari 1965, Pangandaran
Pekerjaan                : Menteri Kelautan dan Perikanan
Pendidikan              : Usia 17 tahun keluar dari SMA ( Tidak Lulus SMA ) 
Suami                      : Christian von Strombeck

Memulai usaha di bidang perikanan, tepatnya di daerah pangandaran, di awal - awalnya berbisnis Susi berpikir bahwa dengan berijasah SMP bisa jadi apa? maka dengan tekad yang kuat dia pun berjualan keliling kota Pangandaran dengan menggunakan sepeda motor, beliau menjual bed cover, baju, hingga berbagai produk alam hasil bumi seperti cengkeh. Dikala berkeliling menjajakan barang dagangannya tersebut Susi pun  mendapat inspirasi kalau sebenarnya potensi paling besar di kota Pangandaran adalah produk lautnya yakni perikanan.
Pengalaman yang dialami oleh ibu susi hingga dapat menjadi sekarang ini adalah berawal dari bisnis penerbangan, lalu dipercaya oleh Bank Mandiri sebagai bussines plan.



PRESTASI
     Ø  JUARA HARAPAN 4 SENAM NASIONAL TINGKAT TK Se-INDONESIA
     Ø  JUARA 1 SINOPSIS TINGKAT SD
     Ø  JUARA HARAPAN 1 SINOPSIS TINGKAT SD Se-Kecamatan
     Ø  JUARA 1 LOMBA CERDAS CERMAT TINGKAT SD
     Ø  JUARA 3 LOMBA CERDAS CERMAT Se-Kecamatan



KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DIRI


             KEKURANGAN
1.      CEREWET
2.      SUKA MENGATUR ORANG
3.      MAU MENANG SENDIRI
4.      TIDAK TELITI
5.      LABIL
6.      MOODY
7.      PEMALU
KELEBIHAN
1.      PENGERTIAN
2.      PEDULI DENGAN SESAMA
3.      SUKA MEMBANTU
4.      SUKA MEMBERI
5.      KINERJA TEPAT WAKTU
6.      TIDAK SUKA MENUNDA
7.      PANDAI MEMANAJEMEN




PETA IMPIAN

                                         
                                                                                                        
                                               GAMBARAN PETA IMPIAN 
 
                    Setelah lulus dari Politeknik Negeri Banyuwangi saya akan sedikit demi sedikit mulai merangkak mencapai impian. Dalam perjalanan memulai usaha saya akan mencari pengalaman kerja terlebih dahulu lalu setelah merasa cukup tahu tentang dunia usaha saya akan memulai usaha yang berhubungan dengan pengolahan hasil ternak. Setelah itu saya akan berusaha keras untuk mencapai tujuan yang saya inginkan, jika tujuan yang saya inginkan telah tercapai jalan kesuksesan akan menghampiri saya. Setelah saya sukses saya akan menikah dan membahagiakan kedua orang tua saya.


                                                                                                                                   

PROFIL ORANG SUKSES

1.      Chairul Tanjung
 Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group. Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karier dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.         Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Latar belakang pendidikan
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
 SD Van Lith, Jakarta (1975)
 SMP Van Lith, Jakarta (1978)
SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
Executive IPPM (MBA; 1993)

2.      Jakob Oetama
Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.
Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta.
Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta.
Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Pendidikan
SD, Yogyakarta (1945)
SMA Seminari, Yogyakarta (1951)
Sekolah Guru Jurusan B-1 Ilmu Sejarah, Jakarta (1956)
Perguruan Tinggi Publisistik, Jakarta (1959)
Jurusan Publisistik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (1961)
Pengalaman Bekerja
Guru SMP Mardijuwana, Cipanas (1952-1953)
Guru Sekolah Guru Bantu (SGB), Bogor (1953-1954)
Guru SMP Van Lith, Jakarta (1954-1956)
Redaktur Mingguan Penabur (1956-1963)
Ketua Editor majalah bulanan Intisari
Ketua Editor harian Kompas
Pemimpin Umum/Redaksi Kompas
Presiden Direktur Kompas Gramedia
Presiden Komisaris Kompas Gramedia
Karya Tulis
Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem Demokrasi Terpimpin (skripsi di Fisipol UGM tahun 1962)
Dunia Usaha dan Etika Bisnis (Penerbit Buku Kompas, 2001)
Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002).
Bersyukur dan Menggugat Diri (Penerbit Buku Kompas, 2009)
Keanggotaan Organisasi
Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Anggota DPR Utusan Golongan Pers
Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia
Anggota Dewan Penasihat PWI
Anggota Dewan Federation Internationale Des Editeurs De Journaux (FIEJ)
Anggota Asosiasi International Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawai, Amerika Serikat
Ketua Bidang Organisasi dan Manajemen Serikat Penerbit Surat Kabar.
Jakob Oetama telah banyak berbagi pengalaman untuk para wirausahawan yang ada di tanah air, sehingga banyak orang yang sukses karena mengadopsi semangat perjuangan beliau. 

3.      Dahlan Iskan
Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.
Karier
Awal karier
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Jawa Pos
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.
Perusahaaan Listrik Negara (PLN)
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.
Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.

Kehidupan pribadi
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.
Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.